Renungan Harian | Minggu, 13 Oktober 2019

Jemaat Rama Sangatta | Syalom saudara/i kali ini admin akan membagikan renungan harian untuk menjadi penuntun menjalani hari ini. Admin berharap melalui renungan ini bapak/ibu serta saudara-saudari dituntun supaya setiap hari ada waktu indah untuk bersaat teduh di bawah tuntunan dan pimpinan Firman Tuhan. Setiap kita diharapkan menikmati anugerah Tuhan serta bertanggungjawab menggunakan waktu yang Tuhan anugerahkan dalam perjalanan hidup kita. Bagikan renungan ini melalui media sosial yang anda gunakan untuk berinteraksi kepada orang-orang disekitar anda, supaya mereka juga turut merasakan kuasa kasih karunia Tuhan melalui Yesus Kristus Juruselamat kita.

Bacaan Alkitab:  (Imamat 23 : 1 - 44)

Ayat pokok : "Enam hari lamanya boleh dilakukan pekerjaan, tetapi pada hari yang ke tujuh haruslah ada sabat, hari perhentian penuh, yakni hari pertemuan kudus; janganlah kamu melakukan suatu pekerjaan; itulah sabat bagi TUHAN di segala tempat kediamanmu." (ayat 3)

Renungan:

Tahu Kapan Harus Berhenti

Shalom...

TUHAN memberikan hari kerja kepada bangsa Israel selama 6 hari, dan hari yang ke-7 mereka harus berhenti total dari semua kegiatan mereka. Hari itu dinamakan Sabat. Hari Sabat ditentukan hanya satu kali tiap 6 hari. Ini merupakan perintah TUHAN yang amat ringan bagi mereka yang mengasihi TUHAN. Mereka sadar bahwa sesibuk apapun pekerjaan mereka harus diimbangi dengan saat bagi mereka untuk menghadap TUHAN. Tidak ada alasan bagi bangsa Israel untuk melanggar sabat yang hanya satu kali seminggu tersebut.

"Kita pun harus demikian"

Bekerja mencari uang memang memberi daya tarik yang tidak ada habis-habisnya. Kita bisa menjadi lupa waktu, lupa kesehatan diri, lupa keluarga dan lain-lain. Jika tidak di rem maka pertaruhannya adalah tubuh kita sendiri yang semakin lelah dan dapat mengundang penyakit menghampiri tubuh kita.

Berhentilah sejenak. Renungkan kebaikan dan pertolongan TUHAN yang telah kita terima. Bersyukurlah. Istirahatkan tenaga dan pikiran kita sejenak agar kebugaran dan kesehatan tubuh tetap terjaga. Evaluasi diri sendiri dan perbaiki kekurangan-kekurangan kita. Rencanakan hal baru di saat ke depan.

Itulah Sabat, hari perhentian dari segala hal yang membebani kita. Peliharalah waktu-waktu kita untuk rehat dan pakailah waktu tersebut untuk bersekutu dengan TUHAN secara pribadi. Amin. Tuhan memberkati.