Jemaat Rama Sangatta | Syalom saudara/i kali ini admin akan membagikan renungan harian untuk menjadi penuntun menjalani hari ini. Admin berharap melalui renungan ini bapak/ibu serta saudara-saudari dituntun supaya setiap hari ada waktu indah untuk bersaat teduh di bawah tuntunan dan pimpinan Firman Tuhan. Setiap kita diharapkan menikmati anugerah Tuhan serta bertanggungjawab menggunakan waktu yang Tuhan anugerahkan dalam perjalanan hidup kita. Bagikan renungan ini melalui media sosial yang anda gunakan untuk berinteraksi kepada orang-orang disekitar anda, supaya mereka juga turut merasakan kuasa kasih karunia Tuhan melalui Yesus Kristus Juruselamat kita.
www.ppgtjrs.blogspot.com
Bacaan Alkitab :
¹Aku berkata kepadamu: "Sesungguhnya siapa yang masuk ke dalam kandang domba dengan tidak melalui pintu, tetapi dengan memanjat tembok, ia adalah seorang pencuri dan seorang perampok; ²tetapi siapa yang masuk melalui pintu, ia adalah gembala domba. ³Untuk dia penjaga membuka pintu dan domba-domba mendengarkan suaranya dan ia memanggil domba-dombanya masing-masing menurut namanya dan menuntunnya ke luar. ⁴Jika semua dombanya telah dibawanya ke luar, ia berjalan di depan mereka dan domba-domba itu mengikuti dia, karena mereka mengenal suaranya. ⁵Tetapi seorang asing pasti tidak mereka ikuti, malah mereka lari dari padanya, karena suara orang-orang asing tidak mereka kenal." ⁶Itulah yang dikatakan Yesus dalam perumpamaan kepada mereka, tetapi mereka tidak mengerti apa maksudnya Ia berkata demikian kepada mereka. ⁷Maka kata Yesus sekali lagi: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya Akulah pintu ke domba-domba itu. ⁸Semua orang yang datang sebelum Aku, adalah pencuri dan perampok, dan domba-domba itu tidak mendengarkan mereka. ⁹Akulah pintu; barangsiapa masuk melalui Aku, ia akan selamat dan ia akan masuk dan keluar dan menemukan padang rumput. ¹⁰Pencuri datang hanya untuk mencuri dan membunuh dan membinasakan; Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan. ¹¹Akulah gembala yang baik. Gembala yang baik memberikan nyawanya bagi domba-dombanya; ¹²sedangkan seorang upahan yang bukan gembala, dan yang bukan pemilik domba-domba itu sendiri, ketika melihat serigala datang, meninggalkan domba-domba itu lalu lari, sehingga serigala itu menerkam dan mencerai-beraikan domba-domba itu. ¹³Ia lari karena ia seorang upahan dan tidak memperhatikan domba-domba itu. ¹⁴Akulah gembala yang baik dan Aku mengenal domba-domba-Ku mengenal Aku ¹⁵sama seperti Bapa mengenal Aku dan Aku mengenal Bapa, dan Aku memberikan nyawa-Ku bagi domba-domba-Ku. ¹⁶Ada lagi pada-Ku domba-domba lain, yang bukan dari kandang ini; domba-domba itu harus Kutuntun juga dan mereka akan mendengarkan suara-Ku dan mereka akan menjadi satu kawanan dengan satu gembala. ¹⁷Bapa mengasihi Aku, oleh karena Aku memberikan nyawa-Ku untuk menerimanya kembali. ¹⁸Tidak seorangpun mengambilnya dari pada-Ku, melainkan Aku memberikannya menurut kehendak-Ku sendiri. Aku berkuasa memberikannya dan berkuasa mengambilnya kembali. Inilah tugas yang Kuterima dari Bapa-Ku." ¹⁹Maka timbullah pula pertentangan di antara orang-orang Yahudi karena perkataan itu. Banyak di antara mereka berkata: ²⁰"Ia kerasukan setan dan gila; mengapa kamu mendengarkan Dia?" ²¹Yang lain berkata: "Itu bukan perkataan orang yang kerasukan setan; dapatkah setan memelekkan mata orang-orang buta?"
RENUNGAN:
Sebuah video menarik pernah beredar di dunia maya. Video ini menampilkan penelitian tentang bagaimana seorang anak batita memiliki keintiman dengan ibunya. Dalam video itu ada beberapa orang ibu berjejer, sedangkan anak batita yang matanya telah ditutup dengan kain diminta menemukan ibu mereka. Hal luar biasa dari video ini adalah anak-anak batita tersebut mampu menemukan ibu mereka, sekalipun dengan mata tertutup.
Yesus yang menggambarkan diri sebagai gembala juga menegaskan bahwa Ia mengenal dengan baik domba-domba-Nya (ay. 3). Dia punya kedekatan dengan domba-Nya. Ia menuntun domba-Nya sehingga domba-domba-Nya mendengarkannya (ay. 4). Dia bahkan rela mati untuk domba-domba-Nya (ay. 11). Ini berbeda dengan gembala palsu yang sesungguhnya hanya ingin membinasakan kawanan domba itu (ay. 10). Mereka menjadi gembala karena memikirkan upah (ay.12). Karena itu, ia tidak ragu meninggalkan kawanan domba gembalaannya ketika ancaman datang (ay. 13).
Dari penggambaran Yesus, kita adalah kawanan domba itu. Dia mengenal kita dengan baik, sekalipun kita kadangkala tidak mau mendengarkan suara-Nya. Karena itu Yesus mengingatkan bahwa akan ada juga yang mengaku sebagai gembala. Tidak seperti Yesus yang menuntun kepada keselamatan, gembala ini mencari keuntungan dan menuntun kepada kebinasaan. Milikilah keintiman dengan Yesus Sang Gembala Agung dan kenalilah suara-Nya. Ia akan menuntun kita pada kehidupan kekal.
Tuhan Yesus Memberkati.

0 komentar:
Posting Komentar