"Jl. Gemini No.43 RT.21 Kampung Tator Sangatta-Kutai Timur"

Renungan Harian | Kamis, 26 September 2019

Jemaat Rama Sangatta | Syalom saudara/i kali ini admin akan membagikan renungan harian untuk menjadi penuntun menjalani hari ini. Admin berharap melalui renungan ini bapak/ibu serta saudara-saudari dituntun supaya setiap hari ada waktu indah untuk bersaat teduh di bawah tuntunan dan pimpinan Firman Tuhan. Setiap kita diharapkan menikmati anugerah Tuhan serta bertanggungjawab menggunakan waktu yang Tuhan anugerahkan dalam perjalanan hidup kita. Bagikan renungan ini melalui media sosial yang anda gunakan untuk berinteraksi kepada orang-orang disekitar anda, supaya mereka juga turut merasakan kuasa kasih karunia Tuhan melalui Yesus Kristus Juruselamat kita.

Renungan Harian | Kamis, 26 September 2019
www.ppgtjrs.blogspot.com

Bacaan Alkitab: Amsal 22:1-9

¹Nama baik lebih berharga dari pada kekayaan besar, dikasihi orang lebih baik dari pada perak dan emas. ²Orang kaya dan orang miskin bertemu; yang membuat mereka semua ialah TUHAN. ³Kalau orang bijak melihat malapetaka, bersembunyilah ia, tetapi orang tak berpengalaman berjalan terus, lalu kena celaka. ⁴Ganjaran kerendahan hati dan takut akan TUHAN adalah kekayaan, kehormatan dan kehidupan. ⁵Duri dan perangkap ada di jalan orang yang serong hatinya. Siapa ingin memelihara diri menjauhi orang itu. ⁶Didiklah orang muda menurut jalan yang patut baginya, maka pada masa tuanyapun ia tidak akan menyimpang dari pada jalan itu. ⁷Orang kaya menguasai orang miskin, yang berhutang menjadi budak dari yang menghutangi. ⁸Orang yang menabur kecurangan akan menuai bencana, dan tongkat amarahnya akan habis binasa. ⁹Orang yang baik hati akan diberkati, karena ia membagi rezekinya dengan si miskin.

Renungan:

"APA TUJUAN HIDUPMU?"
(Apara Patunna Tu Katuoanmu?"

Sebagian besar masyarakat Toraja melihat pendidikan sebagai anak tangga menuju kesuksesan. Sukses yang dimaksud disini adalah letokonomi massikola mi susi duka anakna tau. Arah nasehat ini adalah pintar, kaya dan bisa mengurus diri sendiri. Lalu, adakah yang keliru dalam hal ini?

Nasehat Salomo melalui Amsal, memperlihatkan bahwa tidak ada yang salah dengan berusaha menjadi kaya. Akan tetapi, itu bukan pencarian utama. Kekayaan bahkan tidak lebih penting daripada menjaga nama baik (ay. 1) Salomo juga meluruskan beberapa hal terkait dengan kekayaan. Orang kaya punya tanggung jawab sosial bagi mereka yang miskin (ay. 2, 7, 9). Tujuan hidup bukanlah mengejar kekayaan karena kekayaan adalah hadiah dari Tuhan untuk mereka yang rendah hati (ay. 4). Untuk itu, anak-anak muda yang sedang membangun masa depan harus diperlengkapi untuk memahami hal ini (ay. 6)

Tidak ada hal instan dan kebetulan yang terjadi dalam hidup ini. Semua punya maksud dan tujuan. Tugas berat kita adalah mengetahui dengan persis tujuan hidup kita. Apa itu? Memuliakan Allah Sang Pemilik kehidupan. Untuk tujuan inilah Allah memperlengkapi kita dengan banyak hal. Beberapa orang misalnya, diperlengkapi dengan kekayaan. Sayangnya, banyak orang berpuas diri dengan kekayaan seolah-olah itulah puncak pencarian hidupnya. Padahal, seperti dinasehatkan Salomo, kekayaan itu hanyalah alat untuk merawat kehidupan demi kemuliaan Tuhan. Karena itu pakailah kekayaan yang ada padamu untuk menjadi alat menyatakan kemuliaan Tuhan. Amin

Tuhan Yesus Memberkati.
Copyright by BPSGT.

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+
Tags :

Related : Renungan Harian | Kamis, 26 September 2019

0 komentar:

Posting Komentar