"Jl. Gemini No.43 RT.21 Kampung Tator Sangatta-Kutai Timur"

Berkat Bersama Tuhan (Bacaan Alkitab Yeremia 17 : 5 - 10)

ppgtjrs(5) Beginilah firman TUHAN: "Terkutuklah orang yang mengandalkan manusia, yang mengandalkan kekuatannya sendiri, dan yang hatinya menjauh dari pada TUHAN!. (6) Ia akan seperti semak bulus di padang belantara, ia tidak akan mengalami datangnya keadaan baik; ia akan tinggal di tanah angus di padang gurun, di negeri padang asin yang tidak berpenduduk. (7) Diberkatilah orang yang mengandalkan TUHAN, yang menaruh harapannya pada TUHAN! (8) Ia akan seperti pohon yang ditanam di tepi air, yang merambatkan akar-akarnya ke tepi batang air, dan yang tidak mengalami datangnya panas terik, yang daunnya tetap hijau, yang tidak kuatir dalam tahun kering, dan yang tidak berhenti menghasilkan buah. (9) Betapa liciknya hati, lebih licik dari pada segala sesuatu, hatinya sudah membatu: siapakah yang dapat mengetahuinya? (10) Aku, TUHAN, yang menyelidiki hati yang menguji batin, untuk memberi balasan kepada setiap orang setimpal dengan tingkah langkahnya, setimpal dengan hasil perbuatannya."


Berkat Bersama Tuhan 
www.ppgtjrs.blogspot.com

Renungan:
Seorang kawan berkesaksian dengan penuh perasaan emosional bagaimana kesuksesan hidup yang diraihnya hari ini, yang secara materi dapat dianggap mapan dan tidak berkekurangan. Dia mengatakan bahwa kehidupan masa mudanya dulu sangat kelam, penuh dengan kekerasan, hidup dalam keluarga yang pas-pasan, dan ditambah buruk lagi ketika orang tuanya harus bercerai. Dia sendiri terkadang menangis jika mengingat masa-masa sulit itu dan dengan mata berkaca-kaca dia mengatakan "jika mau mengandlakan kekuatanku sendiri, apa yang kuperoleh hari ini adalah mustahil. Hidupku diubah oleh karena mujizat kebaikan Tuhan."

Saudara-saudara yang dikasihi Tuhan, dalam siklus kehidupan seorang manusia, sering dikatakan bahwa masa muda menjadi masa yang menentukan bagaimana kehidupan seseorang kelak. Tentu ini bukanlah pernyataan yang tidak beralasan, karena pada masa mudalah pilihan itu ditentukan, jika salah memilih maka yang menanti adalah  kehidupan yang sulit. Kita pasti sering mendengar seseorang yang masa tuanya menderita hanya oleh karena ketika muda dulu dia memilih menjadi pemuda yang malas, tidak mau berusaha, bahkan tidak mau bersekolah meskipun secara ekonomi dia mampu.

Secara duniawi, kehidupan yang tidak dipersiapkan dengan baik sejak muda maka akan berakhir dengan kehidupan masa tua yang sulit. Namun secara keberimanan kita, apakah benar-benar bahwa kehidupan yang baik itu hanya akan terjadi jika kita mampu mempersiapkan sendiri? Atau dengan kekuatan kita sendiri, apakah kita akan mampu  membangun hidup kita dengan baik?

Saudara-saudara yang dikasihi Tuhan, Firman Tuhan hari ini berbicara tentang 2 pilihan yang masing-masing memiliki konsekuensi:
1. Hidup yang mengandalkan kekuatan sendiri dan hati yang menjauh dari TUHAN (ay.5 dan 6)
Terhadap pilihan ini, alkitab secara tegas dalam ayat 5 memulai dengan kata "Terkutuklah". Hidup yang terkutuk adalah hidup yang penuh dengan penderitaan. Perikop ini lebih jauh menegaskan bahwa bagi siapa saja yang memilih pilihan ini, maka dia tidak akan mengalami penderitaan, tinggal ditanah gersang dan terasing (ay.6). Jika membayangkan kehidupan seperti ini, tentu tidak ada seorangpun yang ingin mengalaminya. Namun tanpa disadari, sesungguhnya banyak orang muda yang memilih pilihan ini, kehidupan pergaulan bebas, tidak mau diatur, hidup sekehendak hati, membuat banyak orang muda yang hidup mengandalkan kekuatan diri sendiri, dan hatinya menjauh dari Tuhan. Saudara-saudara, hati-hati dengan pilihan hidup seperti ini karena secara tegas Firman Tuhan menyatakan "Terkutuklah".
2. Hidup mengandalkan TUHAN (ay.7)
Jika ada pilihan hidup yang mendatangkan kutuk maka ada pilihan lain yang diberikan oleh Tuhan yangpenuh dengan berkat. Perikop kita saat ini menyatakan juga dengan tegas bahwa "Diberkatilah orang yang mengandalkan TUHAN, yang menaruh harapannya pada TUHAN!" (ay. 7). Ini pilihan yang bertolak belakang dengan pilihan pertama dan konsekuensinya juga bertolak belakang. Pilihan pertama mendatangkan kutuk, namun pilihan kedua ini akan mendatangkan berkat. Lebih jauh perikop ini menjelaskan berkat seperti apa yang diberikan oleh Tuhan, bahwa bagi siapa pun yang hidup mengandalkan Tuhan maka ia akan seperti pohon yang ditanam ditepi batang air. Artinya hidupnya tak akan berkekurangan karena dia akan selalu dekat dengan batang air, dekat dengan sumber kehidupan. Dalam pilihan hidup mengandalkan Tuhan, maka seseorang tidak akan mengalami kekeringan dan tidak akan berhenti menghasilkan buah. Saudara-saudara yang dikasihi Tuhan, ini tentu sebuah penegasan yang tidak main-main, dan membawa kita pada sebuah perenungan bahwa apakah alasannya lagi untuk mau jauh dari Tuhan dan tidak mengandalkan Dia?
Saudara-saudara yang dikasihi Tuhan
Kehidupan pemuda pada masa kini penuh dengan tantangan yang terkadang membuat pemuda lupa diri, hidup sesuai keinginan hati, mengandalkan kekuatan diri sendiri dan hidup jauh dari Tuhan. Mempersiapkan kehidupan sejak masa muda jangan hanya dengan berjalan bersama Tuhan yang maha tidak terbatas. Mungkin ketika kita merenungkan firman ini, ada diantara kita yang akan mengatakan "ah, siapa yang tahu, toh orang yang baik dan hidup dekat dengan Tuhan, hidup mereka pun menderita". Saat ini Firman TUhan pun menegaskan bahwa Tuhan itu menyelidiki hati dan menguji batin, Dia memberi balasan kepada setiap orang setimpal dengan tingkah langkahnya, setimpal dengan hasil perbuatannya (ay. 9 - 10). Kenyataan yang ada di depan mata kita sesungguhnya kadangkala berbeda dengan apa yang dinyatakan oleh Tuhan. Maka jangan pernah meragukan berkat Tuhan, janji Tuhan akan senantiasa Dia genapi. Memilih bersama Tuhan, mengandalkan Tuhan akan mendatangkan berkat dari Tuhan.
Jadi, persiapkanlah kehidupan ini, secara khusus masa muda, dengan mengandalkan Tuhan. Berkat Tuhan hanya akan disediakan bagi siapa saja yang mau hidup mengandalkan Tuhan. Tuhan Yesus Memberkati. Amin.
Sumber: Buku Bina Muda Edisi Ke-11 (Tahun 2019)

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+
Tags :

Related : Berkat Bersama Tuhan (Bacaan Alkitab Yeremia 17 : 5 - 10)